Thursday, December 27, 2007

Knocked Up


Film komedi ini dirilis Juni 2007 di bioskop di AS. Di Indonesia, aku baru temui di tempat jual beli dvd di Ambas bulan November 2007. Ceritanya sangat sederhana, namun menarik.

Untuk merayakan promosinya, Alison (Katherine Heigl) pergi ke bar dan disana ia bertemu dengan seorang pemuda pengangguran asal-asalan, Ben Stone (Seth Rogen). Mereka ngobrol bareng, mabok-mabokan minum miras bareng juga, dan terakhir em-el bobok bareng. Istilah gawul anak muda jaman sekarangnya adalah "berdiri semalaman" alias one night-stand. Keesokan harinya mereka berpisah sambil berharap gak akan ketemu lagi (untuk Alison), dan pengen ketemu lagi (untuk si keriting Ben).

Namun tak dinyana tak diduga, delapan minggu kemudian, Alison bunting positif hamil. Berita kehamilan ini pun disampaikan kepada Ben, yang langsung blingsatan ala cacing kepanasan. Di luar dugaan, si jobless Ben (setelah menerima nasehat kiri kanan agar menggugurkan aja kandungan itu) memutuskan untuk bersikap jentelmen gentlemen dan mendukung Alison dalam meneruskan kehamilannya.

Sampai titik ini ceritanya menjadi lebih menarik. Knocked Up berubah dari sekedar komedi menjadi drama tentang cinta, pengorbanan, dan perubahan seseorang menjadi lebih dewasa. Ben yang pengangguran hanya punya uang 100 dolar di rekeningnya. Website yang dia rintis bersama teman-teman satu kosan (atau satu kontrakan?) masih berada dalam tataran konseptual, masih jauh dari operasional. Di lain pihak, Alison, berjuang menghadapi masa awal kehamilan (a.k.a. muntah muntah di pagi hari) berusaha menyembunyikan kehamilannya karena takut mendapat sanksi dari kantornya.

Di film ini kita akan melihat transisi dari kedua tokoh utama kita. Ben yang asal-asalan lambat laun mulai menyadari tanggung jawabnya sebagai calon ayah. Begitu pula dengan Alison, yang akhirnya memutuskan untuk memelihara bayi itu sendiri. Film ini memang simpel, namun banyak nilai positif yang bisa kita ambil.

1 comment:

Anonymous said...

Omabi....!!!

Sebarashi! Good! Nicely done.

Keren banget deh blogs tentang risensi film yang Anda buat.
Mulai dari padanan kata yang disajikan, keterkaitan dan keterpaduan antar paragraf, serta spoiler limit yang baik amat membuat blog-blog yang Anda tulis pantas untuk diacungi dua jempol!

Klo saya editor dari sebuah surat kabar,, pastinya Anda sudah saya hire untuk mengisi kolom resensi film di suratkabar saya. Hehe.

Yasu ah, mau baca blog dulu.