Monday, January 7, 2008

The Motorcycle Diaries - life-changing journey


Film ini didasarkan atas catatan harian yang ditulis oleh Ernesto Guevara, tentang perjalanan keliling benua Amerika Selatan-nya, bersama sang sahabat, Alberto Granado. Di film ini, Guevara diperankan oleh Gael Garcia Bernal, dan sahabatnya Granado diperankan oleh Rodrigo De La Serna. Guevara, dipanggil "Fuser" oleh sahabatnya, si ahli biokimia yang cerewet, Granado, adalah si sulung dari 5 bersaudara yang memiliki sakit asma. Perjalanan ini, ditentang oleh ayahanda pada awalnya, namun sikap keras Fuser membuat ayahnya luluh dan membolehkan ia melakukan road-trip yang akan mengubah hidupnya ini.

"The Motorcycle Diaries" dinominasikan untuk 3 kategori dalam penganugerahan piala Oscar 2005. Seperti layaknya film bergenre road-trip lain, kedua tokoh kita melalui segala kesulitan bersama, dan sampai pada akhir film, perjalanan ini akan mengubah hidup mereka selamanya.

Guevara dan Granado adalah teman satu kampus, namun lain jurusan. Pada tahun 1952, satu semester sebelum Guevara lulus sekolah kedokteran, mereka berdua memutuskan untuk melakukan kerja praktek di sebuah rumah sakit khusus untuk penderita lepra di tepi sungai Amazon, di Peru. Untuk menuju kesana, dinamic duo ini melakukan perjalanan panjang dengan sepeda motor Norton tua milik Granado.

Sepanjang perjalanan, Fuser menulis beragam pengalaman yang ia hadapi di buku catatan hariannya. Perjalanan yang menyusuri Argentina, chili, Brazil, dan Peru ini diwarnai oleh banyak kejadian. Yang paling menarik perhatian Fuser adalah kemiskinan para petani yang tanahnya dirampas oleh orang-orang kaya. Sepasang suami istri petani yang ditemuinya di Peru kehilangan tanahnya kepada orang kaya, dan mereka terpaksa berjalan ratusan kilometer jauhnya, meninggalkan anak-anaknya di rumah untuk mencari kerja di bendungan.

Pengalaman ini, setelah melihat sendiri kondisi sosial ekonomi masyarakat miskin di pedalaman ia tuangkan ke dalam buku catatan hariannya. Semuanya lambat laun mulai mengubah sikap "Che", panggilan untuk lelaki Argentina--seperti mas atau abang kalo di kita.

Rumah sakit khusus pengidap lepra memberikan kesan yang paling mendalam bagi Che. Walaupun hanya berada disana selama tiga minggu, namun sikap ramah Che dan Alberto mengesankan semua pasien dan staf di rumah sakit tersebut. Penolakan Che untuk memakai sarung tangan ketika berjabat tangan dengan para penderita lepra, ditanggapi dengan skeptis oleh para suster. Namun para suster tersebut lambat laun mulai menerima ketulusan mereka berdua.

Di akhir perjalanan, baik Ernesto dan Alberto telah sama-sama memahami sikap masing-masing. Begitu banyak suka duka yang mereka alami dalam perjalanan tersebut, pada akhirnya akan mengajarkan mereka tentang kehidupan, dan akan sedikit banyaknya menentukan dalam pilihan hidup mereka selanjutnya.

Film ini menurutku, akan sangat cocok ditonton oleh para mahasiswa, atau mereka yang masih dalam pencarian arti hidup. Segala kesulitan yang dihadapi dalam perjalanan, adalah pelajaran hidup yang sangat berharga. Film ini sangat menginspirasi kita, to go out there, live the life we always dreamed of, not to be worried with anything. And start to go on our own life-changing road-trip.

No comments: