
Film besutan sutradara kondang Brian De Palma ini menyajikan kekerasan, extra-realisme, dan satu lagi gambaran tentang ulah "orang-orang stres bersenjata" yang membabi buta di Iraq. Terinspirasi oleh kisah nyata tentang pemerkosaan dan pembunuhan seorang gadis Iraq dan keluarganya oleh oknum AD-AS tahun 2006 (wikipedia: Mahmudiyah killings), Redacted mengisahkan tentang seorang prajurit AD-AS bernama Angel Salazar (Izzy Diaz) yang bercita-cita menjadi seorang sutradara terkenal di Hollywood.
Dalam masa tugasnya di Iraq, ia sekaligus membuat film dokumenter hanya dengan bermodalkan handycam biasa. Ia berharap, film ini akan jadi tiketnya utk menuju Hollywood. Namun sayangnya, suatu hari ia ditemukan tewas setelah hilang selama beberapa hari. Kelompok fundamentalis Iraq mengaku bertanggungjawab atas penculikan dan pembunuhan dirinya, sebagai aksi balas dendam atas pemerkosaan dan pembunuhan satu keluarga yang dilakukan oleh beberapa orang teman satu unit Salazar.
Film ini disajikan bergaya dokumenter, banyak adegan yang diambil dengan handycam, lalu ada lagi adegan yang seakan diambil dari kamera pengawas (cctv).
De Palma banyak menerima kritik atas film ini, kebanyakan beranggapan bahwa film ini sebagai propaganda untuk melemahkan semangat pasukan Amerika di Iraq, lalu beranggapan bahwa De Palma memberikan stereotype pasukan AS yang sering berlaku kasar kepada rakyat Iraq.
Sepertinya kemajuan teknik spesial efek memungkinkan extra-realisme di "Redacted" untuk tertayang utuh ke dalam layar perak. Adegan kaki putus karena menginjak ranjau, atau adegan "decapitation" oleh kaum fundamentalis terasa sangat real. Belum lagi adegan pemerkosaan yang terkesan agak vulgar, semuanya memaksa kita untuk berpikir ulang, sejauh mana batasan para sutradara dalam menyajikan realisme dalam sebuah film. Realisme is good, but not this far, please.
1 comment:
Nice Blog :)
Post a Comment