Tuesday, December 4, 2007

The Kingdom - Another reason to hate America?


Film ini bertabur bintang. Ada Oscar-winner Jamie Foxx, Chris Cooper, sang Elektra Jennifer Garner, dan pemenang Golden Globe award, Jason Bateman. Rottentomatoes memberi rating 53% dari 120 kuisioner. "The Kingdom" disutradarai oleh Peter Berg, dan di co-produseri oleh Michel Mann, sang sutradara dari film action legendaris, Heat.

Plot "The Kingdom" mengisahkan satu tim agen FBI yang pergi menyelidiki serangan bom di perumahan warga AS di Riyadh, Arab Saudi. Bahkan sebelum berangkat pun, Deplu AS menolak menyetujui kepergian tim FBI tersebut karena tidak ingin merusak hubungan diplomatik dgn Saudi. Ketika sampai di lokasi, begitu banyak hambatan menghalangi investigasi yang akan mereka lakukan. Tim baru bisa bergerak lebih bebas ketika mendapat jaminan dari Sultan, yang ingin mendapat kredit atas penyelidikan itu. Investigasi tersebut membawa mereka ke daerah yang berbahaya. Di tengah investigasi, seorang anggota tim diculik, dan investigasi ini berubah menjadi pertempuran mengejar waktu demi menyelamatkan salah seorang dari mereka.

Film ini dipenuhi bumbu action. Agak hardcore malahan kalo boleh saya bilang. Intense action and realisme dari adegan ke adegan. Michael Mann sutradara "Heat" memberikan kesan action yang sangat real. Ledakan bom, tembak-menembak semua seru bikin jantungan. Namun film ini juga diwarnai oleh kejutan kultural yang mewarnai hari-hari para agen FBI, mulai dari cara greetings, terutama kebiasaan Arab yang beda jauh dari kebiasaan AS memperlakukan seorang wanita, membuat salah seorang anggota tim agak salah tingkah.

"The Kingdom" disyuting sebagian besar justru di AS. Dengan sedikit syuting juga di Dubai, Uni Emirat Arab. Agak disayangkan film yang menggambarkan tentang Arab Saudi justru disyut di UAE. Para penonton film yang memperhatikan detil pasti akan kecewa.
Kritikus juga menilai film ini memberikan satu lagi alasan bagi dunia Arab untuk membenci Amerika. Saya menyayangkan ending film yang tidak memberikan semangat damai bagi semua pihak. Sangat sangat menyayangkan. Endingnya ingin memberikan kesan bahwa permusuhan antara Arab dan Amerika atau barat ini masih akan berlanjut. "We will kill'em all."
Patut disayangkan. Padahal film ini sudah cukup menghibur dengan adegan aksi yang mendebarkan. Sayang sekali.

No comments: